Postingan ini hampir saja menghilang dari ingatanku karena kesibukan. Untung kebiasaan me time tiap hari minggu memunculkan kembali hasrat untuk menuliskannya. Ikan herring yang amisnya kuat ini luar biasa sedapnya kalau dipadu dengan rempah khas Indonesia. Sebagai informasi aja kalau konsumsi ikan herring ini dibatasi karena mengandung sekian persen racun lingkungan. Tapi memang ikan ini munculnya musiman aja jadi nggak masalah buatku.
Resep ini aku kembangkan berdasar Yani Cakes di Youtube. Personally aku suka sama yang begini soalnya bisa ngetes bahan-bahan pengganti trus endingnya enak nan kenyal melebihi ekspektasiku. Misalnya :
- Daun pisang diganti dengan kertas baking.
- Santan diganti susu ringan tanpa laktosa khusus yang tidak berasa manis
- Isian kacang hijau diganti selai ubi ungu yang manisnya alami dan lebih bergizi.
Resep steak ini ini cukup untuk 2 porsi, beraroma rempah dan Rare Medium.
Bahan – bahan :
- 375 gr Daging Sapi Sisäpaisti/ Sirloin
- 3 sdm Oivariini yaitu gabungan margarine & butter (put in micro for 10 second) + 1 sendok putih garlic flakes (crushed into powder) aduk rata lalu taruh dikulkas dalam wadah tertutup. Inilah Garlic Oivarini dingin a la kami 😉
Pada dasarnya yang aku bikin ini bukan Pepes karena teknik masaknya beda jauh. Kalau Pepes harus dibungkus daun pisang dan dikukus atau dipanggang diatas arang. Tapi bumbu-bumbu yang aku pakai adalah bumbu Pepes semirip mungkin dengan bahan-bahan yang aku temukan di Finlandia, seperti biasa memakai substitute atau pengganti. Tekniknyapun aku pakai seadanya diapartemenku. Ada oven, ya pakai oven. Adanya mangkuk Souffle, ya pakai mangkuk itu.
Kenapa sih aku begitu getolnya memakai pengganti? Karena sedang berusaha mengurangi carbon footprint plus harganya lebih murah. Berusaha mengonsumsi apapun yang diproduksi locally dan sedang musim. Karena tinggalnya di Finlandia, akupun pakai yang ada di Finlandia aja. Pepes inipun rasanya tetap tajam buatku, enak kata temen-temen Indonesia yang tinggal disini. Jadi, cuss ah coba aja! Resep ini bisa disajikan untuk 7 orang dan cuma habis sekitaran 6 euro.
Packingmate tercintah yang sudah mengenal aku secara pribadi pasti sudah pada tahu kalau aku tuh hobinya membaca. Iya hobi banget sampai taraf memilukan dimana orang-orang terdekatku sempat komplen kurang mendapat perhatianku (Padahal tiap orang butuh support fisik dan spiritual, eh).
Semuanya aku baca dari koran pembungkus tempe, jurnal kesehatan, sampai buku-buku tebal standar ensiklopedia itu (Walo enggak hafal isi semua buku, akhirnya aku bikin Cathy’s Book Club di Facebook demi mencari mereka yang maniak baca sepertiku). Nah sesampainya di Finlandia boleh dibilang agak mati gaya karena hampir semua tulisan berbahasa
Bokek itu nggak punya uang, packingmate sekalian. Lantas gimana caranya mau pelesir kalau tak ada uang? Jangan bimbang jangan ragu,kali ini aku bagi beberapa cara main keluar kota meski lagi ga ada uang.
Ada banyak lelaki Indonesia yang bikin saya kangen beud tanah air tercinta.
Nah lo!
Bukannya sudah punya suami di Finlandia?!
Tahukah packingmate berapa lama perjalanan dari Indonesia ke Finlandia? Totalnya antara 18 sampai 26 jam perjalanan, tergantung tiket yang tersedia. Kedengarannya rada ekstrim ya?! Gak bosen diudara?, tanyamu pasti. Jawabku, “Kadang-kadang”. Yang pasti, ngantuk. Pas pertama kali terbang dulu takut banget, loh. Apalagi takutnya berjam-jam gitu (namanya juga penerbangan panjang!)
Bagiku, kalau sekarang sih relatif sudah siap daripada sebelumnya. Jadi postingan kali ini aku membagi beberapa tips untuk tetap enjoy meski badan dan perasaan rada gamang saat diudara. Percayalah, wahai packingmate sekalian, berdoa aja nggak cukup apalagi kalau cuaca sedang jelek dan pilotnya rada suka bercanda . . .
Ingat betapa Presiden Joko Widodo menjatuhkan hukuman mati bagi pengedar narkotika yang tertangkap awal tahun 2015 lalu? Nah seperti Indonesia, negara Finlandia juga memiliki larangannya sendiri bagi wisatawan yang ingin memasuki wilayahnya.
“Winter is Coming”
– – – George R.R. Martin, A Game of Thrones
Salah satu kualitas dalam diri orang Finlandia yang sangat aku kagumi adalah insting luar biasa mereka untuk bertahan hidup dari dingin. Bukannya kuingin membandingkan dengan negara dingin lainnya, tapi kalau kuperhatikan disini hampir tak ada kasus orang tua yang meninggal karena dingin, sendirian di apartemen/rumah mereka seperti di negara-negara Timur Jauh. Berdasar pengamatanku, orang-orang Nordik ini memiliki pola pikir yang membantu mereka bertahan hidup (dengan bahagia) melawan salah satu musuh kehidupan: kegelapan, dingin yang luar biasa dan dingin yang lama. Kini aku akan bagikan beberapa ilmu bertahan dari dingin buat packingmate semua :